Majas petentangan antara lain meliputi, hiperbola, litotes, Ironi, dan oksimoron.
a. Hiperbola
Adalah majas yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan dengan maksud memperhebat, meningkatakn kesan dan pengaruhnya.
Contoh.
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
(Dari Doa karya Chairil Anwar)
b. Litotes
Adalah majas yang mengurangi, mengecil-ngecilkan kenyataan yang sebenarnya. Tujuannya, antara lain, untuk merendahkan diri.
Contoh.
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang ditentukan nilai tulang-tulang berserakan
(Dari Karawang Bekasi karya Chairil Anwar)
c. Ironi
Adalah majas menyatakan nmakna yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir atau memperolok-olok.
Contoh.
Malam lebaran
Bulan di atas kuburan
(J.E Tatengkeng)
d. Paradoks
Adalah majas yang antar bagian-bagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan.
Contoh.
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbangun, tetapi bukan tidursayang
(Dari Pahlawan Tak dikenal karya Toto Sudarto Bachtiar)
e. Antitesis
Adalah majas pertentangan yang menggunakan paduan kata yang berlawanan arti.
Contoh.
Barat dan timur adalah guruku
Muslim, Hindu, Kristen, Budha.
Pengikut Zen dan Tao
Semua adlah guruku
3 komentar:
wah blog q kayanya hancur deh
makasih ya..kerna adanya blog km aku bisa dapat sedikit informasi tentang kajian aku....makssih..makasih...tapi boleh km beri aku tajuk2 buku yg mengandungi pengertian maksud, bentuk dan ciri majas pertentangan...maksih sekali lg2
maaf ya bkn aq sok tau tadi tp ne br aq baca jd mksh banyak atas pengertian majas ya jd aq bs berbagi kepada adik aq thank's
Posting Komentar